Senin, 11 Februari 2019

FENOMENA HALO MATAHARI

Kejadian Alam atau Sebuah Pertanda



Siang tadi sekitar jam 11.30 WIB terjadi kehebohan di sekolah saya karena terjadi fenomena alam yang tidak pernah terjadi di tempat kami, yaitu “halo matahari”. Sehingga walaupun sedang terjadi KBM sebagian siswa dan guru keluar kelas ingin menyaksikan fenomena alam tersebut. Hal inipun dapat kami memaklumi dan sekolah menyediakan waktu beberapa saat bagi warga sekolah untuk melihat kejadian tersebut.

Pada dasarnya fenomena halo matahari adalah merupakan kejadian alam yang biasa. Halo, dalam bahasa dan tulisan Latin ἅλως, juga disebut sebagai nimbus atau gloriole. Merupakan fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di sekitar sumber cahaya. Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama atau saat matahari terang di siang hari.
Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi. Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan. Fenomena Halo matahari adalah lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari. Halo matahari adalah fenomena yang lebih sering terjadi di langit.

Adapun proses terjadinya halo matahari adalah saat awan cirus hanya merefleksikan dan merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk hanya cincin yang tak berwarna. Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi. Contoh refraksi yang sederhana adalah saat anda melihat sedotan dalam gelas berisi air terlihat patah, atau permukaan dasar kolam yang terlihat menjadi lebih dekat ke permukaan daripada yang sebenarnya.
Refleksi yang terjadi saat cahaya melewati titik air, es atau kristal yang transparan hanya terjadi pada sudut tertentu saja. Sudut ini ditentukan oleh index refraksi medium tersebut. Contoh sederhana saat kita melihat akuarium pada sudut tertentu kaca akuarium yang tembus pandang tiba-tiba menjadi cermin, memantulkan bayangan isi akuarium.
Kemudian dengan adanya fenomena alam halo matahari banyak yang mengaitkan dengan akan datangnya suatu bencana tentu saja ini tentu tidak boleh kita yakini seutuhnya. Artinya segala sesuatu baik bencana ataupun musibah tentu itu sudah menjadi kehendakNya dan tidak satu makhlukpun dapat menghindarinya.
Atau jika ada yang mengaitkan antara gempa Yogja dan fenomena halo matahari dibeberapa hari sebelumnya ataupun gempa Mentawai dan halo matahari di Padang itu adalah faktor kebetulan yang tidak perlu diyakini dan dibesar-besarkan. Semoga saja ini hanya merupakan fenomena alam saja dan bukan merupakan suatu pertanda akan terjadinya bencana di kota kami Pagar Alam. Amin…
Sumber : wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar